Selamat Datang, Selamat Belajar, Semoga Bermanfaat!

Tuesday, February 4, 2014

Posted by nivo's blog On 8:51 PM
         Dari semua media pembelajaran, penelitian terkini tentang instruksi audio adalah yang paling luas (Wilkinson, 1980). Mayoritas studi yang dilakukan pada instruksi audio dilakukan selama tahun 1930-an dan 1940-an ketika radio adalah yang paling umum berupa instruksi audio yang tersedia (Jamison & McAnany, 1978). Radio, adalah elektronik tertua, mulai perannya radio sebagai instruksi pembelajaran pada tahun 1919 dengan berdirinya 9XM stasiun di Universitas Wisconsin (Sandler, 1967). Dalam upaya untuk menguji keunggulan pendidikan yang unik dari radio, Woelfel dan Tyler (1945) menemukan bahwa "seperti media lainnya, dalam keadaan tertentu radio bisa dan tidak membantu dalam banyak pencapaian tujuan yang berbeda". Bagian ini akan meninjau studi penelitian tentang penggunaan audio sebagai media pembelajaran yang berdiri sendiri, audio dalam hubungannya dengan media lain, dan efek dari kompresi suara pada pembelajaran. Rekomendasi dari penelitian untuk produksi yang efektif dan penggunaan audio dalam pembelajaran juga akan dimasukkan.

Banyak penelitian yang telah  dilakukan tentang media pembelajaran audio hanya bersifat perbandingan, yang artinya peneliti hanya meneliti tentang sejauh mana perbandingan pemanfaatan media pembelajaran audio dengan media-media yang lain. Sebagai contoh pada tahun 1945 Woelfel & Tyler tentang kajian mereka yaitu keberadaan media pembelajaran audio di sekolah, mereka mengutip dari penelitian Cohen (1937) yang juga berkaitan tentang media pembelajaran audio, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa tak ada perbedaan yang signifikan antara pengguna media audio sebagai media pembelajaran dengan siswa yang tak menggunakan media tersebut alias hanya membaca saja. Perbedaan signifikan yang ditemukan dalam penelitian ini hanyalah bahwa para siswa pengguna pembelajaran audio tidak sama baiknya dengan yang tidak mengunakannya, hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa media audio atau ang dimaksud dalam hal ini adalah radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Selain itu, Woelfel & Tyler juga meninjau kembali beberapa penelitian lain yang telah dilakukan berkenaan dengan perbandingan efektivitas penggunaan media audio (radio) dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Hasilnya pun sama seperti yang telah dibahas di atas bahwa tak ada perbedaan yang signifikan dalam pencapaian hasil belajar jika dilihat dari perbandingan pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan. Ini berarti penyampaian pembelajaran melalui radio atau media lain merupakan bukan suatu variable yang mempengaruhi siswa.
Selain penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas masih banyak lagi penelitian yang telah dilakukan terkait dengan pemanfaatan media audio sebagai media pembelajaran, baik penelitian itu untuk menguji sejauh mana ke efektifitasan media tersebut maupun perbandingannya dengan media-media lainnya.  (Wilkinson, 1980) dan (Popham, 1961) pun pernah meneliti masalah yang sama dan merekapun menyimpulkan sebuah kesimpulan yang tak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, tidak ada perbedaan yang sangat signifikan dalam hasil belajar siswa, Popham menyebutkan baik atau tidaknya penggunaan media audio tergantung dari isi materi dan tujuan pembelajaran itu sendiri, jadi belum tentu pemakaian media audio tepat untuk segala kegiatan pembelajaran. Hasil belajar tak hanya dapat ditentukan dari sekedar penggunaan media saja, banyak factor-faktor lain yang juga ikut berperan dalam hasil belajar seorang siswa seperti motivasi belajar siswa itu sendri maupun metode pembelajaran yang digunakan.
Sebagai contoh, Lorge (1963) menyimpulkan bahwa pemanfaatan laboratorium bahasa yang menggunakan media audio berupa kaset dalam pembelajaran bahasa asing sangatlah penting. Dia membandingkan antara 2 kelompok murid yang mempelajari bahasa asing, dimana 1 kelompok murid tersebut merupakan muridnya yang memanfaatkan laboratorim bahasa yang minimal 2 kali seminggu selama masing-masing 20 menit dengan kelompok belajar lain yang tak menggunakan laboratorium bahasa dan hanya menggunakan metode membaca saja. Hasilnya kelompok murid Lorge lebih fasih dalam intonasi dan pemahaman bahasa asing tersebut dibandingkan murid yang tak memakai laboratorium bahasa.
Lalu penelitian terkini yaitu pada era 70an tentang penggunaan media pembelajaran audio lebih mengutamakan kepada setiap individu-individu dan tutorial media pembelajaran audio (Postlethwaite, 1969). Kebanyakan studi tentang penelitian ini adalah para peneliti lebih menekankan tentang efek yang ditimbulkan dari bakat yang dimiliki oleh seorang peserta didik terhadap desain pembelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai contoh Kroll (1974) melakukan studi penelitian tentang ke efektivitasan relative tentang menulis dan pembelajaran individual pada tingkat sekolah menengah. Dalam studinya Kroll melakukan penelitian dengan membandingkan hasil belajar atau interaksi antara tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam membaca dengan kemampuan seseorang terhadap mendengar atau menangkap suatu informasi. Dari penelitian yang dilakukan oleh Kroll, ia mendapatkan hipotesis bahwa dengan mendengarkan audio yang berasal dari radio tape bagi orang-orang yang memiliki kemampuan rendah dalam membaca akan menambah kemampuan mereka dalam mendengarkan atau menerima informasi lebih baik, mereka akan mendapatkan hasil yang sama dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan menulis yang cukup tinggi. Sedangkan hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa orang-orang dengan kemampuan membaca yang tinggi akan mempelajari lebih banyak informasi dibandingkan jika mereka menggunakan kemampuan mereka dalam mendengarkan informasi, dan ini menunjukan bahwa kelemahan mereka dalam membaca lebih sedikit dibandingkan jika mereka harus menggunakan kemampuan mereka dalam hal mendengarkan melalui media audio. Dengan kata lain begitu juga sebaliknya dengan orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam hal listening skill.
Lalu mintzes (1975) meninjau kembali beberapa penelitian yang menggunakan media pembelajaran audio dalam dunia perkuliahan ilmiah. Ia menyatakan bahwa bukti yang nyata tentang hubungan antara bakat dan prestasi siswa dalam penggunaan audio itu terbatas. Akan tetapi, dari empat belas tahun yang ia habiskan untuk meninjau kembali penelitian-penelitian tentang audio ia mampu membuat dua generalisasi yaitu : background yang kuat atau bakat dalam bidang ilmiah, biologi, dan matematika sangat berpengaruh terhadap prestasi mata pelajaran biologi yang memanfaatkan media audio; dan variable-variabel seperti perguruan tinggi, tingkat perguruan tinggi, dan grade point perguruan tinggi tersebut akan membantu kita dalam memprediksi tingkat keberhasilan siswa.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa :
  • Peserta didik dapat belajar menggunakan media audio sebagai media pembelajaran. 
  • Penggunaan media audio akan berlangsung sangat efektif bila digunakan 
  • Keterampilan mendengarkan, seperti keterampilan membaca harus di asah dan dikembangkan agar penggunaan media audio dalam pembelajaran berlangsung efektif.
  • Keefektivitasan penggunaan media audio tak dapat dipisahkan dari banyak variable seperti kemampuan siswa itu sendiri, dan bahan atau materi tersebut. 
Referensi
Thompson, Ann D dkk. 1992. Educational Technology ‘A Review Of The Research’. Association for Educational Communications and Technology:Washington DC.

0 comments:

Post a Comment