Apa itu Open Source?
Pengertian Open Source menurut organisasi.org
adalah Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang
membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan
orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah
satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan
digunakan secara gratis tanpa perlu membayar
lisensi.
Pola Open Source lahir karena kebebasan
berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan
dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi
pertimbangan utama ketika diakses untuk publik. Komunitas yang lain mendapat
kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun
bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung
jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
KENAPA OPEN SOURCE?
- Apa keunggulan Aplikasi Open
Source?
- Didesain untuk dikembangkan secara modular. Seseorang yang ingin berkontribusi dapat menambahkan suatu fungsi tanpa atau sedikit ketergantungan terhadap bagian/fungsi yang lain.
- Dokumentasi yang lengkap. Dokumentasi yang lengkap ditujukan untuk pengembang yang baru dapat dengan cepat mempelajari struktur aplikasi. Tanpa dokumentasi yang lengkap, seseorang akan terbuang waktunya hanya untuk mempelajari struktur aplikasi.
- Transparansi disain dan proses pengembangan. Setiap orang dapat berkontribusi karena disain dan arah pengembangan selalu dikomunikasikan ke publik melalui web dan mailing list. Kode sumber selalu tersedia pada saat proses pengembangan melalui CVS (concurrent versning system) dan bukan pada saat dirilis.
- Tim inti yang modular dan transparan. Tim inti pengembang dipilih oleh komunitas berdasarkan kontribusinya. Apabila sudah tidak memiliki kontribusi yang signifikan maka dengan sendirinya akan keluar dari anggota tim inti dan digantikan oleh yang lain yang memiliki kontribusi yang lebih banyak.
Kekuatan Aplikasi Open Source harus
dapat dievaluasi sebagaimana layaknya aplikasi komersial. Empat faktor diatas
setidaknya harus dipenuhi oleh suatu proyek Aplikasi Open Source untuk dapat
berkembang dan sukses diterima publik.
Awal Mula Open Source
Sebuah software yang dilindungi oleh IPR (hak
cipta) yang berkuasa untuk mengubah kode atau dokumentasi, menyalin dan
mendistribusikan kode biner agar dapat beroprasi dalam komputer. The Free Software Foundation (FSF), didirikan
oleh Richard Stallman tahun 1984, yaitu organisasi antara
MIT, AOS GNU proyek. Salah satu kontribusi dari FSF
adalah pengembangan Genderal Public License (GPL,
2006) untuk melindungi IPR
dari kontributor dan
mencegah komersialisasi yang tidak diinginkan dari software.
FSF (FSF-DEF, 2006) yaitu software
gratis untuk semua pengguna dalam
menjalankan, menyalin, mendistribusikan,
mempelajari, mengubah dan meningkatkan perangkat lunak. Sumber kode dipandang sebagai jenis pengetahuan ilmiah yang harus diterbitkan untuk memfasilitasi inovasi.
Software
tanpa biaya; seperti yang digunakan di sini ternyata tidak
sesuai dengan kenyataan bahwa software yang tersedia menggunakan
biaya untuk pengguna sehingga
terdapat dampak negatif
terutama di industri sehingga mempengaruhi Eric Steven Raymond, dimulai pada tahun 1997 untuk mempromosikan penggunaan
perangkat lunak bebas biaya dengan menekankan
keunggulan teknis dan rendahnya biaya bukan
menggunakan biaya. Mereka menggunakan istilah software
open source dari pada software
bebas dan mendirikan Open
Source Initiative (OSI) pada tahun 1998 untuk
memberikan definisi OSS pada satu set kriteria
untuk lisensi open source (OSIlicenses, 2006).
Lisensi GPL dianggap OSI sebuah lisensi yang valid,
antara lisensi lain yang kurang ketat untuk
digunakan dalam dunia komersial.
Model
Pengembangan Open Source
Salah satu
karakteristik OSS yaitu hal yang
dikembangkan dalam berbagai cara dari software
yang komersial. Raymond (1998, 2001) membandingkan dua model-model pembangunan antaranya:
katedral (Sebagai metafora untuk pengembangan
perangkat lunak tradisional) dan bazar (sebagai
metafora untuk pengembangan OSS) untuk ranah gagasan
kualitas tinggi dan lebih rendah biaya.
Karakteristik dari model pasar untuk OSS pengembangannya
meliputi:
- mendistribusikan pengembang komunitas global dengan bekerja sama melalui internet
- pengembang yang bekerja secara paralel
- pengembangan yang memanfaatkan kekuatan peer review untuk debugging dan analisis kebutuhan
- rilis jadwal yang cepat dan
- proyek dengan pengembang profesional yang berpengalaman dan terhormat.
Keberhasilan model pembangunan OSS
menimbulkan banyak pertanyaan, terutama di bidang ekonomi dan
organisasi teori. Madey dkk. (2002, hal. 1807) merumuskan seperti ini: Gerakan OSS
adalah sebuah fenomena yang menantang banyak teori
tradisional dalam ilmu ekonomi, rekayasa software,
strategi bisnis, dan manajemen IT.
Studi empiris telah dilakukan pada ukuran
dan distribusi dari tim
pengembangan (Crowston dan Howison, 2005), perbandingan organisasi berbagai proyek OSS (Dempsey et al, 1999;. Gallivan, 2001; Mockus et al, 2002), dan organisasi. Hubungan sosial dan insentif dalam komunitas OSS (Bergquist dan Ljungberg, 2001; Lerner dan TRIOLE, 2002). Semua peneliti memberikan kode
sehingga orang lain bisa memeriksa, menggunakan, dan memperbaikinya. Modus ini
bekerja seperti cara di mana peneliti selalu
berbagi ide melalui publikasi, laporan, catatan,
dan konferensi. Ini modus yang diberikan agak
informal, dan sebagai hasilnya AT & T bisa
mulai menegakkan HKI pada UNIX pada awal 1980-an.
Ini adalah salah satu memicu untuk pengembangan
lisensi GNU.
Aplikasi
Umum Open Source
Banyak
alat-alat dan jasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan OSS, khususnya pada sisi server (misalnya,
e-mail berdasarkan sendmail, website didasarkan pada
Apache, server yang berjalan di Linux). Untuk kualitas yang tinggi, alternatif dari OSS
yang tersedia yaitu
software dengan biaya.
Contohnya termasuk Thunderbird (2006) sebagai mail client, Firefox (2006) sebagai browser, GIMP (2006) sebagai alat gambar canggih, FreeMind (2006) sebagai alat pemetaan-pikiran, Eclipse (2006) sebagai
perangkat lunak yang terintegrasi pengembangan lingkungan,
atau OpenOffice.org (2006) sebagai sebuah office
suite. Sebagian besar alat-alat yang dioperasikan
dengan software komersial melalui penggunaan filter
impor dan ekspor ke format yang berbeda.
Open
Source dalam Belajar,
Pendidikan, dan Pelatihan
Perangkat lunak open
source digunakan dalam berbagai cara belajar, pendidikan, dan konteks pelatihan. Banyak jenis penggunaan komputer melibatkan beberapa jenis pembelajaran
informal, seperti melakukan pencarian dengan
Google, Wikipedia, membuat dan menggunakan podcast, menulis dan membaca blog, wiki dan sebagainya.
Penggunaan OSS
di sekolah sedang dieksplorasi dan diterapkan di banyak
wilayah di dunia untuk penghematan biaya dan merangsang
industri lokal yang merupakan isu penting. Dalam kasus
ini, sistem operasi Linux sering digunakan sebagai
dasar untuk paket pendidikan perangkat lunak yang
berisi pilihan umum dan spesifik aplikasi open
source yang dapat digunakan di sekolah-sekolah
(lihat, misalnya, Edubuntu, 2006).
Selain produk ini,
banyak proyek yang memberikan
aplikasi pendidikan tertentu. E-learning menawarkan manajemen sumber belajar
membuka beberapa sistem (LMS), termasuk Moodle
(2006), Sakai (2006), Bodington (2006), Atutor
(2006), dan Dokeos (2006), dan lain-lain.
Becta (2005) telah melakukan studi
tentang penggunaan OSS di
sekolah U.K. Kasus-kasus yang disajikan dalam penelitian menunjukkan bahwa OSS dapat digunakan sebagai sistem operasi
server, operasi desktop, dan untuk aplikasi
yang digunakan di dalam kelas atau untuk administrasi.
Penelitian itu juga menyebutkan alasan mengapa
sekolah pindah untuk OSS:
- Mereka menyukai transparansi dan fleksibilitas, yang dapat mengubah perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Ada nilai pendidikan untuk siswa dengan menyediakan pengalaman yang lebih luas dari operasi sistem dan perangkat lunak.
- Ini adalah cara untuk mencapai nilai uang yang dihabiskan dalam memperluas jaringan ICT dan fasilitas.
- Mereka memiliki akses ke pengetahuan yang sesuai keterampilan dan pengalaman untuk mendukung implementasi OSS.
- Sebagian besar stakeholder (siswa, guru, orang tua) juga menghargai penggunaan OSS.
Kelemahan ini
diidentifikasi meliputi kurangnya kurikulum tertentu pada courseware, masalah kompatibilitas dengan beberapa software
komersial, dan kurangnya keakraban antara guru dan murid. Studi ini juga memiliki temuan bahwa
pengeluaran biaya penggunaan OSS itu rendah
dibandingkan dengan penggunaan perangkat lunak yang dengan biaya, tapi sebagian besar tergantung pada cara OSS digunakan dan kebutuhan.
Referensi
Spector, J. Michael, M. David Merrill, dkk. 2008. Handbook of Research on Educational Communications and Technology: Third Edition. New York: Lawrence Erlbaum Associates
0 comments:
Post a Comment