A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Inovasi
dapat dikatakan sebagai suatu ide-ide atau gagasan yang benar-benar baru. Dalam
hal ini, sebuah inovasi pada akhirnya akan dipilih oleh penerima apakah
penerima akan mengadopsi atau bahkan menolak inovasi tersebut.
Banyak
sekali faktor yang mempengaruhi penerima (adopters) dalam memutuskan untuk
menerima atau menolak inovasi yang diperkenalkan. Salah satunya adalah bagaimana
dengan cepatnya penerima menerima atau meolak inovasi tersebut. Ketercepatan
penerima sangat mempengaruhi inovasi yang diperkenalkan untuk dapat semakin
diperkenalkan kepada masayarakat secara luas.
Dalam
hal kecepatan memutuskan sebuah inovasi, seorang dapat dikatakan sebagai
penerima inovasi dapat dikategori dari beberapa segi penerima (adopters) yang
meliputi innovators, early adopters, early majority, late majority, dan
laggards.
Berkaitan
dengan hal tersebut, maka kita sebagai teknolog pendidikan dan sekaligus
sebagai agent of change yang selalu memberikan ide-ide atau gagasan baru
khususnya dalam pembelajaran termasuk ke dalam kateogri adopters innovators,
early adopters, early majority, late majority, atau laggards?
Oleh
karena itu dalam artikel yang berjudul “Lulusan Teknologi Pendidikan :
Innovators, Early Adopters, Early Majority, Late Majority, ataukah Laggards?”
ini, akan dibahas lebih lanjut untuk mengetahui kategori adopters yang tepat
untuk lulusan Teknologi Pendidikan.
Rumusan Masalah
1.
Apakah hubungan
innovativeness dengan kategori adopters?
2.
Apa sajakah
macam-macam pengelompokkan kategori adopters?
3.
Sebagai lulusan
Teknologi Pendidikan, Kategori adopters manakah yang lebih tepat untuk lulusan
Teknologi Pendidikan?
Tujuan Penulisan
Dari hasil survei yang diambil dari forum mahasiswa
Teknologi Pendidikan dalam mengikuti forum group discussion IDP mengenai topik “Kategori Adopters” ini
memiliki tujuan yaitu:
· memahami hubungan antara
innovativeness dengan kategori adopters
· memahami konsep dasar kategori
adopters
· mampu membedakan setiap kategori
adopters
·
mampu
mengindentifikasi kateogri adopters yang tepat untuk lulusan Teknologi
Pendidikan
B.
HASIL SURVEI
Kita
sebagai mahasiswa Teknologi Pendidikan khususnya dalam agent of change yang
dimana akan selalu berhadapan dengan masalah belajar dan cemerlang dalam
menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah belajar. Dalam hal ini,
sebuah inovasi sangat erat kaitannya dengan bagaimana tingkat keinovatifan dan
kecepatan penerima (adopters) dalam menerima atau menolak inovasi.
Oleh karena itu, dalam forum group discussion DIP, mahasiswa dituntut untuk berpikir kategori adopters mana yang tepat untuk lulusan Teknologi Pendidikan. Adapun hasil survei per tanggal 31 Maret 2012 pukul 09:10 WIB terhadap kategori adopters yang tepat untuk lulusan Teknologi Pendidikan didapatkan hasil survei sebagai berikut.
Oleh karena itu, dalam forum group discussion DIP, mahasiswa dituntut untuk berpikir kategori adopters mana yang tepat untuk lulusan Teknologi Pendidikan. Adapun hasil survei per tanggal 31 Maret 2012 pukul 09:10 WIB terhadap kategori adopters yang tepat untuk lulusan Teknologi Pendidikan didapatkan hasil survei sebagai berikut.
Dari
hasil survey diatas terlihat bahwa lebih dari setengah jumlah mahasiswa,
mahasiswa telah menjawab forum discussion tersebut dengan baik dan dengan
alasan yang baik pula. Dari data yang diperoleh sampai tanggal 31 Maret 2012
pukul 09:10 WIB tercatat bahwa sebagaian besar mahasiswa-mahasiswi menjawab
lulusan teknologi pendidikan termasuk ke dalam kategori adopters innovators
C.
PEMBAHASAN
Innovativeness merupakan tahap yang membuat masyarakat sebagai adopter
berpikir akan kegunaan inovasi/tingkat keinovatifan yang berkembang dalam
kehidupannya sehingga memutuskan untuk menerima inovasi tersebut. Sedangkan adopter
adalah orang yang memakai atau menerima suatu inovasi. Adopter dapat
diklasifikasikan berdasarkan kemampuan inovasi mereka (innovativeness) dan
berdasarkan kecepatan mereka mengadopsi suatu inovasi yang diperkenalkan.
Lalu apakah hubungannya innovatinevess dengan kategori adopter? Ya, tentunya
kedua hal tersebut memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah
inovasi. Letak hubungan antara innovativeness adalah bagaimana seorang adopter
dengan cepat dan tanggap dapat menerima sebuah inovasi berdasarkan tingkat
keinovatifan dan kecepatan mereka mengadopsi suatu inovasi yang diperkenalkan.
Oleh karena hubungan keduanya begitu erat, maka ada lima kategori/pengelompokan
adopter berdasarkan kecepatan mengadopsi
sebuah inovasi yaitu:
1.
Innovators, 2,5% individu yang
pertama kali mengadopsi inovasi. Mereka juga merupakan orang-orang yang senang
bereksperimen, berani menanggung resiko rugi, dan mempunyai obsesi yang tinggi
pada hal-hal yang sifatnya inovatif. Cirinya meliputi petualang, berani
mengambil resiko, mobile, cerdas, dan kemampuan ekonomi tinggi.
2.
Early Adopters (Perintis/Pelopor),
13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Umumnya mereka menyatukan
dengan anggota masyarakat dan selalu menjadi contoh buat orang lain didalam
kelompoknya. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati dan akses
di dalam tinggi.
3.
Early Majority (Pengikut Dini), 34%
yang menjadi para pengikut awal. Umumnya kelompok ini masih menjunjung tinggi
norma-norma kemasyarakatan yang berlaku, biasanya mereka berhubungan dengan
masyarakatnya secara informal. Cirinya: penuh pertimbangan dan interaksi
internal tinggi.
4.
Late Majority (Pengikut Akhir), 34%
yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Kelompok ini kurang rasa
percaya diri dalam mengadopsi sebuah inovasi, dan seringkali mereka mendapat
tekanan dari tetangga dan kerabat mereka yang telah mangadopsi inovasi yang
diperkenalkan. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau
tekanan sosial, dan terlalu hati-hati.
5.
Laggards (Kelompok Tradisional), 16%
terakhir adalah kaum tradisional. Umumnya mereka selalu menjadi orang yang
terakhir atau bahkan tidak pernah mengadopsi inovasi yang ditawarkan Cirinya:
tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders, dan sumberdaya
terbatas.
Berdasarkan
hasil survei diatas yang disajikan dengan menggunakan diagram batang dihasilkan
beberapa kesimpulan yang meliputi:
1. Terdapat 30 jawaban akan pertanyaan
mengenai kategori adopters apakah yang tepat untuk lulusan Teknologi
Pendidikan. Dari 30 jawaban tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
· 23 mahasiswa/i memilih lulusan
Teknologi Pendidikan termasuk dalam kategori innovators dengan 20 alasan yang
sama dan 3 alasan yang berbeda.
· 5 mahasiswa/i memilih lulusan
Teknologi Pendidikan termasuk dalam kategori early adopters dengan 5 alasan
yang berbeda.
· 1 mahasiswa/i memilih lulusan
Teknologi Pendidikan termasuk dalam kategori late majority.
· 1 mahasiswa/i memilih lulusan
Teknologi Pendidikan termasuk dalam kategori Laggard.
2. Dari 23 mahasiswa/i yang memilih
lulusan Teknologi Pendidikan termasuk ke dalam kategori innovators dengan 20
alasan yang serupa dan 3 alasan berbeda dapat dijelaskan sebagai berikut:
Alasan serupa : TP sebagai agent of
change harus mampu berpikir kreatif dalam menciptakan dan mengembangkan ide
atau gagasan baru untuk digunakan dalam mengatasi masalah belajar dan
memfasilitasi belajar.
Alasan Berbeda : Setelah mengikuti
mata kuliah DIP ini, setidaknya telah melahirkan benih-benih dan sikap-sikap innovator.
Dari hasil survei dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar mahasiswa/i Teknologi Pendidikan yang mengikuti forum
discussion DIP menjawab bahwa lulusan Teknologi Pendidikan termasuk ke dalam
kategori adopters innovators dikarenakan Teknologi Pendidikan sebagai agent of
change harus mampu berpikir kreatif dalam menciptakan dan mengembangkan ide
atau gagasan baru untuk digunakan dalam mengatasi masalah belajar dan
memfasilitasi belajar.
D.
KESIMPULAN
Innovativeness
dan kategori adopters memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah
inovasi. Letak hubungan antara innovativeness adalah bagaimana seorang adopter
dengan cepat dan tanggap dapat menerima sebuah inovasi berdasarkan tingkat
keinovatifan dan kecepatan mereka mengadopsi suatu inovasi yang diperkenalkan.
Dalam hal ini kategori adopters dapat dibagi atas:
·
Innovators
·
Early Adopters (Perintis/Pelopor)
·
Early Majority (Pengikut Dini)
·
Late Majority (Pengikut Akhir),
dan
·
Laggards (Kelompok Tradisional)
Berdasarkan
hasil survei jawaban mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam forum group
discussion DIP disimpulkan bahwa lulusan Teknologi Pendidikan termasuk ke dalam kategori
adopters innovators dikarenakan Teknologi Pendidikan sebagai agent of change
harus mampu berpikir kreatif dalam menciptakan dan mengembangkan ide atau
gagasan baru untuk digunakan dalam mengatasi masalah belajar dan memfasilitasi
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
terima kasih share. sgt membantu
ReplyDelete