Selamat Datang, Selamat Belajar, Semoga Bermanfaat!

Sunday, October 14, 2012

Posted by nivo's blog On 10:51 PM


 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dalam era ini yang begitu berkembang pesat dan cepat tidak hanya dapat mempengaruhi pola pemikiran individu. Dimana dengan adanya perkembangan tersebut, individu tidak saja mengubah pola pikir menjadi digital, tetapi juga dapat mempengaruhi produksi pembuatan buku di kalangan masyarakat.
Menjawab dan sekaligus mengikuti perkembangan teknologi membuat kreativitas seseorang menjadi lebih tinggi , terlebih khusus dalam hal pemanfaatan dan pengembangan media computer dan internet sebagai sebuah media pembelajaran. Banyak orang yang telah memanfaatkan internet dan computer sebagai sebuah media bacaan bagi semua kalangan masyarakat atau kalangan siswa untuk membuka atau memperkenalkan buku berbasis elektronik. Buku berbasis elektronik itu biasa dikenal dengan sebutan e-book.

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut semua informasi yang berhubungan dengan e-book atau buku elektronik. Sehingga dengan adanya bacaan ini, diharapkan masyarakat dan siswa pada khususnya dalam memahami lebih lanjut mengenai e-book. E-book dalam artikel ini, secara keseluruhan dapat dijelaskan dengan metode 5W + 1H yang meliputi faktor What, Who, Where, Why, When, dan How.

WHAT
Poin pertama yang akan menjadi bahasan adalah faktor “What”. Yang menjadi pertanyaan pertama adalah apa yang dimaksud dengan e-book atau buku elektronik?
Berdasarkan sumber yang didapat, pada dasarnya e-book atau buku elektronik merupakan buku digital atau e-teks yang berbentuk media digital dan kadang dilindungi dengan hak cipta digital. Biasanya e-book atau buku digital ini dapat disajikan ke dalam berbagai format file seperti : pdf (portable document format), jpeg, lit dan html. Dapat diringkas kembali, bahwa e-book atau buku elektronik merupakan buku yang disajikan dlama bentuk digital yang dapat digunakan dengan menggunakan perangkat komputer dengan berbagai format file.

WHO
Poin pertanyaan kedua yang perlu menjadi pokok bahasan artikel ini yaitu menyangkut tentang “Who”. Pada intinya adalah siapa sajakah yang dapat menggunakan e-book ini?
E-book sebagai penerus dan pengganti atau pendamping buku cetak atau buku konvensional dapat digunakan oleh berbagai kalangan yang ingin belajar pada umumnya seperti masyarakat yang ingin menambah pengetahuanya, dan pada khususnya adalah digunakan oleh peserta didik di lembaga atau sekolah-sekolah mereka dan biasanya digunakan sebagai bahan dan sumber belajar baik itu untuk kepentingan belajar mandiri dan system belajar jarak jauh yang memungkinkan untuk digunakannya fasilitas computer dan internet.

WHERE
Poin berikutnya yang menjadi permasalahan dan pembahasan mengenai e-book adalah “where”. Yang menjadi pokok pertanyaan pada bagian ini adalah dimana pengguna bisa mendapatkan e-book?
Dikarenakan e-book atau buku elektronik berbentuk file berformat pdf , jpeg, dan html, maka biasanya pengguna bisa mendapatkan e-book melalui  jasa mesin pencari browser, melalui sebuah forum, fanpage facebook, twitter dan sebagainya. Bahkannya lagi , sekarang ini sudah mulai berkembang e-book yang dapat diunduh atau didownload secara gratis oleh masyarakat atau peserta didik pada khususmya. Namun, masih ada pula e-book yang dijual dengan harga yang cukup mahal.
Misalnya saja, beberapa penyedia e-book di Indonesia masih menjual e-book dengan harga yang sangat tinggi, yaitu antara Rp. 100.000 – Rp. 250.000,- dengan berbagai alasan yaitu seperti tidak adanya jaminan e-book tersebut didownload oleh siapapun atau terjadi pelanggaran copyright. Sampai dengan adanya alasan bahwa informasi yang disajikan dalam ebook tersebut harganya sangat mahal di luar negeri, sehingga dengan dalih tersebut, ebook mereka pasang dengan harga mahal.
Dibandingkan dengan buku versi cetak, dimana penulis hanya mendapatkan  royalti hingga 10% dari harga jual, buku elektronik yang anda terbitkan sendiri bisa memberikan keuntungan hingga 100%. Perihal distribusi, strategi distribusi buku elektronik jauh lebih mudah dibandingkan dengan buku versi cetak.

WHY
Poin berikutnya adalah berkenaan dengan faktor “why”. Pada dasarnya apa penyebab e-book muncul dan mulai disukai?
Atas pertanyaan tersebut, ada beberapa alasan yang mendasari kehadiran e-book dan mulai disukainya e-book sebagai sumber dan bahan belajar pada khususnya. Adapun alasan tersebut mencakup:
1.      Pertama, e-book lebih praktis. Buku jenis ini tidak banyak makan tempat, karena sesungguhnya hanya berupa data elektronik. Misalnya jika anda punya 1000 e-book, maka anda tidak perlu memesan lemari khusus untuk menyimpannya, karena cukup disimpan di hard disk computer.
2.      Kedua, pendistribusiannya lebih sederhana. Jika anda ingin membeli e-book, Anda tidak perlu pergi ke mana-mana seperti ketika Anda mau membeli buku konvensional. Cukup duduk di depan komputer, connect ke internet, dan download!
3.      Ketiga, gara-gara e-book mulai diminati, maka bermunculanlah penulis-penulis e-book. Dibanding penulis buku konvensional, penulis e-book lebih beruntung karena mereka bisa memasarkannya sendiri di internet, tanpa perlu berurusan dengan penerbit, perizinan, dan segala tetek bengek lainnya. Keuntungan bisa mereka nikmati sendiri, karena semuanya dikerjakan sendiri, mulai dari penulisan, desain, sampai pendistribusian dan pemasaran. Ditambah lagi, semua itu cukup dikerjakan di depan komputer di kamar Anda.

WHEN
Selanjutnya yang menjadi titik tolak ukur dari e-book adalah “when”. Intinya adalah kapan pengguna dapat mendownload dan menggunakan e-book sebagai bahan bacaan dan bahan belajar?
Pengguna atau peserta didik dalam mendapatkan sumber dan bahan belajar berupa e-book atau buku elektronik dapat dengan mudah mendapatkannya atau memperolehnya. Hanya dengan modal internet dan computer, masyarakat atau peserta didik pada khususnya bisa kapan saja mendapatkan sumber belajar e-book melalui internet dengan memanfaatkan mesin pencari internet dan kemudian mendownloadnya dan dapat digunakan dan dibaca sebagai sumber dan bahan belajar.
Sehingga dengan begitu peserta didik tidak perlu keluar rumah untuk dapat mendapatkan bahan belajar dan dapat semakin memperluas dan menambah pengetahuannya.

HOW
Terakhir yang menjadi pertanyaan penting adalah “how”, bagaimana perkembangan kondisi e-book di Indonesia saat ini??
Masuknya e-book di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang tersedia. Kehadiran eBook pun mulai digemari karena content dan tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh banyak kalangan baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. Disisi lain harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya.
Saat ini sumber buku elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak, antara lain dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional) dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP).
Kebijakan Depdiknas waktu itu membeli hakcipta 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/ Madrasah Aliyah dan 216 judul buku teks SMK. Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga Bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK. Secara keseluruhan terdapat 407 judul buku.
Selain itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik untuk membuka akses atas aneka buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga ditujukan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dan lain-lain. Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.
Dunia industri mulai melirik eBook, Penerbit Mizan misalnya di tahun 2001 mempelopori keberadaan buku digital dengan memberikan eBook berjudul "Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Ahmad Khomeini" secara gratis di situs mereka. Untuk memperkenalkan eBook lebih memasyarakat, beberapa pengusaha mencoba menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko buku di Internet, meniru Amazon. Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-book atau buku eletronik merupakan buku yang disajikan dalam bentuk digital dengan menggunakan computer dan biasanya berbentuk file berformat pdf, jpeg, dan html. Banyak faktor yang menyebabkan e-book mulai disukai oleh masyarakat diantaranya lebih praktis dan cenderung lebih sederhana karena mudah didapatkan dengan menggunakan internet saja.
Di Indonesia sendiri, perkembangan dunia e-book sudah mulai terlihat hingga tahun 2012 ini. E-book di Indonesia yang sering dikenal adalah BSE yang merupakan Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
http://buku-digital.blogspot.com/2007/10/apa-itu-ebook.html
http://layananebook.tripod.com/tentang_ebook.htm
http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2011/01/apa-itu-ebook-dan-cara-membuat-ebook.html
http://msuharto.com/apa-itu-ebook.htm
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/9421

0 comments:

Post a Comment