Buku
merupakan kumpulan kertas yang berisi informasi tercetak dan tersusun secara
sistematis serta dilindungi oleh cover dan memiliki jumlah minimal 48 halaman.
Pada hakikatnya, buku menyimpan peranan yang begitu besar bagi masyarakat atau
peserta didik pada khususnya dalam rangka menambah dan meningkatkan pengetahuan
yang dimilikinya.
Buku
yang baik adalah buku yang dikemas secara lengkap dari segi isi dan menarik
untuk dibaca dari segi cover atau pengemasannya. Buku secara umum, tidak begitu
mudah untuk diciptakan dan dihasilkan oleh seorang penulis buku. Dari hal
tersebutlah, banyak yang harus diperhatikan oleh seorang penulis buku untuk dapat
menerbitkan satu buku saja.
Maka dari itu, hendaknya dalam penyajian buku yang
dibuat, seorang penulis harus mampu memahami kaidah penyusunan dan penulisan
buku terlebih dalam hal penulisan buku teks pelajaran. Untuk itu, dalam artikel
ini akan dilaporkan hasil dari analisis artikel dan wawancara mengenai tata
cara penulisan buku.
Dari
hasil analisis terhadap 5 judul artikel yang berbeda dan disertai dengan hasil
wawancara dengan seorang dosen yang memiliki latar belakang menulis buku, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam halnya penulisan buku teks
pelajaran, yaitu:
1.
Dari segi isi
atau konten
Berdasarkan hasil analisis artikel dan wawancara,
pada dasarnya pada penyusunan buku teks pelajaran, dari segi isi atau konten
yang ada di dalam buku hendaknya :
- Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
- Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
- Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
- Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Sesuai dengan jenjang dan sasararan
- Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
- Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
Sehigga dengan memperhatikan hal tersebut diatas,
maka isi atau konten yang ada di dalam buku tersebut dapat berkenaan dengan
topic yang sesuai dengan pengguna atau peserta didik pada khususnya.
2.
Dari segi bagian
dalam buku
Pada dasarnya, berdasarkan hasil analisis dan
wawancara dengan dosen tersebut diatas, bahwa bagian buku terdiri dari : bagian
awal isi (cover), bagian isi, dan bagian akhir. Dimana nantinya buku teks
pelajaran tersebut akan ditetapkan oleh BSNP.
3.
Dari segi bahasa
Kesimpulan selanjutnya yang di dapatkan dari hasil
analisis 5 artikel dengan hasil wawancara dapat dikatakan bahwa dalam
penyusunan buku teks pelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baku, menggunakan
kalimat efektif, menggunakan huruf yang standar, dan jika diperlukan dilengkapi
dengan contoh dan gambar yang memperjelas materi.
4.
Dari segi
langkah penyusunan
Dari segi langkah penyusunan penulisan buku teks
pelajaran memuat langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Menganalisis dan
mengidentifikasi sasaran dan kebutuhan akan pembaca. Yang dilakukan pada tahap
pertama ini terbagi atas dua tahap, yaitu pertama dimulai dengan
mengidentidikasi sasaran dan yang kedua yakni identifikasi materi. Pada tahap
pertama identifikasi ini dimulai dari identifikasi sasaran.
b.
Setelah mampu
untuk menidentifikasi dan menemukan kebutuhan pembaca akan materi yang
dibutuhkan, selanjutnya adalah dalam mencari sumber-sumber bacaan sebagai
referensi penulisan buku. Bahan bacaan yang dapat dijadikan sebagai referensi
penulisan buku dapat diambil dari beberapa sumber yang ada, baik itu yang
didapatkan dalam bentuk buku, jurnal, maupun istilah yang di dapat di internet,
dan sumber tersebut tentunya yang berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat
dibuktikan kebenarannya. Dalam kaitannya dengan penulisan buku, sumber atau
referensi ini juga memiliki beberapa kriteria yang artinya adalah tidak
sembarang buku dapat dijadikan sebagai sumber bacaan. Salah satu kriterianya
misalkan buku ini harus sesuai dengan konten yang akan ditulis dalam buku,
harus berasal dari para ahli atau tokoh yang berkecimpung di bidang tersebut
yang berkaitan dengan topik yang ditulis dalam buku tersebut.
c.
Langkah
selanjutnya adalah menyusun buku yang ditulis tersebut. Dalam tahap menyusun
buku perlu diperhatikan mengenai tujuan dari penulisan buku. Hal tersebut perlu
diperhatikan secara seksama dengan maksud agar bahasan di dalam buku yang
ditulis dan diterbitkan tidak ngalor ngidul alias tidak jelas arahnya dan
cenderung membuat pembacanya menjadi bingung serta tidak dapat mencerna apa
yang dibacanya. Selain daripada itu, yang perlu diperhatikan kemudian adalah
mengenai isi atau konten yang akan dibahas dalam buku harus dapat disesuaikan
dengan kebutuhan sasaran terkait. Dalam hal penulisan buku, bagian yang tak
kalah penting peranannya adalah unsur metodologi atau sistematika penulisan
buku yang juga berperan sangat penting dalam menyusun sebuah buku agar buku
tertata dengan rapi, tidak berantakan tata letaknya dan secara kondisi nyaman
dan enak untuk dibaca oleh pembaca. Karena bagaimanapun juga buku dengan
sistematika penulisan baik dan rapi dapat dikategorikan sebagai buku yang baik
untuk pembaca. Selanjutnya, yang menjadi tolak ukur dalam penyusunan buku
adalah bahasa yang digunakan haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan ejaan yang telah disempurnakan (EYD) agar pembaca dapat memahami maksud
dari tiap kata maupun kalimat sehingga pesan yang disampaikan diterima dengan
baik. Dengan penggunaan EYD yang baik maka pembaca tidak perlu membuka kamus
terlebih dahulu jika terdapat kata yang pembaca kurang mengerti. Artinya,
penggunaan ejaan yang tepat sangat membantu pembaca dalam membaca isi atau
konten yang ada dalam buku tersebut.
d.
Selanjutnya
adalah penyajian isi, agar buku yang ditulis penulis dapat menarik perhatian
pembaca maka perlu adanya penambahan tulisan yang menarik, disain yang menarik,
kombinasi warna yang sesuai hingga perlu menyajikan soal-soal latihan dalam
bentuk kemasan gambar atau ilustrasi. Dalam hal ini, ilustrasi juga memegang
peranan yang penting dalam penyusunan sebuah buku, bila dirasa dibutuhkan untuk
menambah gambar, tabel, bagan, ataupun diagram maka berikanlah gambar atau
ilustrasi tersebut. Tentunya ilustrasi tidak boleh keluar dari materi yang
sedang dibahas. Karena pada dasarnya ilustrasi ditujukan untuk memperjelas apa
yang telah dijelaskan pada buku terkait dengan harapan pembaca dapat semakin
memahami isi buku dengan melihat ilustrasi atau gambar yang disajikan dalam
buku tersebut. Karena bagaimanapun juga
pada dasarnya tidak ada orang yang menyukai sepenuhnya textbook atau buku yang
hanya sekedar memuat tulisan dan kalimat-kalimat saja di dalamnya.
e.
Faktor terakhir
yang perlu diperhatikan dalam hal penulisan buku adalah faktor fisik. Faktor
fisik buku disesuaikan dengan sasaran yang akan dituju, misalkan untuk anak
Sekolah Dasar biasanya fisik buku akan berukuran besar dengan ukuran tulisan
yang juga cukup besar agar lebih jelas terbaca sedangkan untuk kelas yang lebih
tinggi lagi tingkat pendidikannya bisa menggunakan ukuran buku yang relatif
sedang dengan tulisan yang tidak terlalu besar. Akan tetapi, bila ada yang
tidak sesuai dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, maka akan dapat
mencari alternatifnya, baik itu bisa berupa modifikasi, kompilasi, dan atau
berupa susun baru.
f.
Hal terakhir
yang perlu diperhatikan adalah sebelum buku dicetak, terlebih dahulu penulis
memberikan “dami” kasar terlebih dahulu kepada pihak penerbit untuk dapat
direvisi dan setelah revisi dilakukan maka tahap terakhir buku siap untuk
dicetak dan diterbitkan.
5.
Dari segi teknik
penyusunan buku
Kesimpulan terakhir yang didapat dari hasil analisis
5 artikel dan wawancara dengan dosen , disimpulkan bahwa teknik atau cara
penulisan buku teks pelajaran bisa dilakukan dengan 5 cara yaitu:
a.
Menulis Sendiri
(starting from scrtartz)
Teks buku ajar
ditulis sendiri berdasarkan pengalaman mengajar selama bertahun-tahun
(original text / starting from research). Penyusun menuliskan ide-ide,
pengalaman mandiri, dengan menggunakan bahasa ilmiah di bidang ilmu
keahliannya.
b.
Pengemasan
kembali informasi (repackaging)
Teks buku ajar disusun dengan mengemas kembali
informasi-informasi yang telah berhasil dikumpulkan (information repackaging).
Dalam teknik ini biasanya penulis banyak merujuk pendapat-pendapat dari
berbagai tokoh disiplin ilmu yang relevan yang diambilnya dari berbagai sumber
referensi / pustaka. Teknik ini sangat sering dilakukan oleh kebanyakan
penulis.
c.
Penataan kembali
informasi (compilation)
Teks buku ajar merupakan hasil penataan ulang atau
rekonstruksi (Compilation text). Salah satu teknik yang digunakan dengan
memfotokopi beberapa buku dan kemudian menatanya kembali tanpa mengalami
perubahan dan diberi tabel identitas berkaitan dengan judul mata pelajaran,
jenis / satuan pendidikan, kelas / semester kedudukan mahasiswa, kompetensi
yang akan dicapainya, dan pokok-subpokok materi yang akan dibelajarkan.
d.
Penterjemahan
(translation)
Teks buku ajar bukan hasil penulisan sendiri
berdasarkan pengalamannya ataupun hasil pengemasan dan penataan ulang,
melainkan hasil terjemahan (translation) suatu buku berbahasa asing kedalam
bahasa indonesia.
e.
Persaduran
Penulisan teks dengan cara saduran (adaptation text)
ini, penyadur tidak diperbolehkan mengganti nama pengarang ataupun kejadian-kejadian
contoh yang ada didalam teks aslinya. Meski demikian, penyadur diperbolehkan
untuk meresum beberapa uraian panjang pada nas aslinya dengan tanpa mengurangi
makna yang terkandung didalamnya.
Secara
keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan buku teks pelajaran
hendaknya penulis memperhatikan kaidah-kaidah penulisan buku dan mengikuti
prosedur atau langkah – langkah yang tepat dalam menulis buku sehingga konten
atau isi dari buku yang ditulisnya tersebut dapat sampai kepada peserta didik dan
dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Disusun Oleh :
Fidensius Nivo Putranto
Noor Raidah Malikhah
Oktaviatun Kusumarani
0 comments:
Post a Comment