Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
dalam era ini yang begitu berkembang pesat dan cepat tidak hanya dapat
mempengaruhi pola pemikiran individu. Dimana dengan adanya perkembangan
tersebut, individu tidak saja mengubah pola pikir menjadi digital, tetapi juga
dapat mempengaruhi produksi pembuatan buku di kalangan masyarakat.
Menjawab dan sekaligus mengikuti perkembangan
teknologi membuat kreativitas seseorang menjadi lebih tinggi , terlebih khusus
dalam hal pemanfaatan dan pengembangan media computer dan internet sebagai
sebuah media pembelajaran. Banyak orang yang telah memanfaatkan internet dan computer
sebagai sebuah media bacaan bagi semua kalangan masyarakat atau kalangan siswa
untuk membuka atau memperkenalkan buku berbasis elektronik. Buku berbasis
elektronik itu biasa dikenal dengan sebutan e-book.
Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut semua
informasi yang berhubungan dengan e-book atau buku elektronik. Sehingga dengan
adanya bacaan ini, diharapkan masyarakat dan siswa pada khususnya dalam memahami
lebih lanjut mengenai e-book. E-book dalam artikel ini, secara keseluruhan
dapat dijelaskan dengan metode 5W + 1H yang meliputi faktor What, Who, Where,
Why, When, dan How.
WHAT
Poin pertama yang akan menjadi bahasan adalah faktor
“What”. Yang menjadi pertanyaan pertama adalah apa yang dimaksud dengan e-book
atau buku elektronik?
Berdasarkan sumber yang didapat, pada dasarnya
e-book atau buku elektronik merupakan buku digital atau e-teks yang berbentuk
media digital dan kadang dilindungi dengan hak cipta digital. Biasanya e-book
atau buku digital ini dapat disajikan ke dalam berbagai format file seperti :
pdf (portable document format), jpeg, lit dan html. Dapat diringkas kembali,
bahwa e-book atau buku elektronik merupakan buku yang disajikan dlama bentuk
digital yang dapat digunakan dengan menggunakan perangkat komputer dengan
berbagai format file.
WHO
Poin pertanyaan kedua yang perlu menjadi pokok
bahasan artikel ini yaitu menyangkut tentang “Who”. Pada intinya adalah siapa
sajakah yang dapat menggunakan e-book ini?
E-book sebagai penerus dan pengganti atau pendamping
buku cetak atau buku konvensional dapat digunakan oleh berbagai kalangan yang
ingin belajar pada umumnya seperti masyarakat yang ingin menambah
pengetahuanya, dan pada khususnya adalah digunakan oleh peserta didik di
lembaga atau sekolah-sekolah mereka dan biasanya digunakan sebagai bahan dan
sumber belajar baik itu untuk kepentingan belajar mandiri dan system belajar
jarak jauh yang memungkinkan untuk digunakannya fasilitas computer dan
internet.
WHERE
Poin berikutnya yang menjadi permasalahan dan
pembahasan mengenai e-book adalah “where”. Yang menjadi pokok pertanyaan pada
bagian ini adalah dimana pengguna bisa mendapatkan e-book?
Dikarenakan e-book atau buku elektronik berbentuk
file berformat pdf , jpeg, dan html, maka biasanya pengguna bisa mendapatkan
e-book melalui jasa mesin pencari
browser, melalui sebuah forum, fanpage facebook, twitter dan sebagainya. Bahkannya
lagi , sekarang ini sudah mulai berkembang e-book yang dapat diunduh atau
didownload secara gratis oleh masyarakat atau peserta didik pada khususmya.
Namun, masih ada pula e-book yang dijual dengan harga yang cukup mahal.
Misalnya saja, beberapa penyedia e-book di Indonesia
masih menjual e-book dengan harga yang sangat tinggi, yaitu antara Rp. 100.000
– Rp. 250.000,- dengan berbagai alasan yaitu seperti tidak adanya jaminan e-book
tersebut didownload oleh siapapun atau terjadi pelanggaran copyright. Sampai
dengan adanya alasan bahwa informasi yang disajikan dalam ebook tersebut
harganya sangat mahal di luar negeri, sehingga dengan dalih tersebut, ebook mereka
pasang dengan harga mahal.
Dibandingkan dengan buku versi cetak, dimana penulis
hanya mendapatkan royalti hingga 10%
dari harga jual, buku elektronik yang anda terbitkan sendiri bisa memberikan
keuntungan hingga 100%. Perihal distribusi, strategi distribusi buku elektronik
jauh lebih mudah dibandingkan dengan buku versi cetak.
WHY
Poin berikutnya adalah berkenaan dengan faktor “why”.
Pada dasarnya apa penyebab e-book muncul dan mulai disukai?
Atas pertanyaan tersebut, ada beberapa alasan yang
mendasari kehadiran e-book dan mulai disukainya e-book sebagai sumber dan bahan
belajar pada khususnya. Adapun alasan tersebut mencakup:
1. Pertama, e-book lebih praktis. Buku jenis ini tidak
banyak makan tempat, karena sesungguhnya hanya berupa data elektronik. Misalnya
jika anda punya 1000 e-book, maka anda tidak perlu memesan lemari khusus untuk
menyimpannya, karena cukup disimpan di hard disk computer.
2. Kedua, pendistribusiannya lebih sederhana. Jika anda
ingin membeli e-book, Anda tidak perlu pergi ke mana-mana seperti ketika Anda
mau membeli buku konvensional. Cukup duduk di depan komputer, connect ke
internet, dan download!
3. Ketiga, gara-gara e-book mulai diminati, maka
bermunculanlah penulis-penulis e-book. Dibanding penulis buku konvensional,
penulis e-book lebih beruntung karena mereka bisa memasarkannya sendiri di
internet, tanpa perlu berurusan dengan penerbit, perizinan, dan segala tetek
bengek lainnya. Keuntungan bisa mereka nikmati sendiri, karena semuanya
dikerjakan sendiri, mulai dari penulisan, desain, sampai pendistribusian dan
pemasaran. Ditambah lagi, semua itu cukup dikerjakan di depan komputer di kamar
Anda.
WHEN
Selanjutnya yang menjadi titik tolak ukur dari
e-book adalah “when”. Intinya adalah kapan pengguna dapat mendownload dan
menggunakan e-book sebagai bahan bacaan dan bahan belajar?
Pengguna atau peserta didik dalam mendapatkan sumber
dan bahan belajar berupa e-book atau buku elektronik dapat dengan mudah
mendapatkannya atau memperolehnya. Hanya dengan modal internet dan computer,
masyarakat atau peserta didik pada khususnya bisa kapan saja mendapatkan sumber
belajar e-book melalui internet dengan memanfaatkan mesin pencari internet dan
kemudian mendownloadnya dan dapat digunakan dan dibaca sebagai sumber dan bahan
belajar.
Sehingga dengan begitu peserta didik tidak perlu
keluar rumah untuk dapat mendapatkan bahan belajar dan dapat semakin memperluas
dan menambah pengetahuannya.
HOW
Terakhir yang menjadi pertanyaan penting adalah “how”,
bagaimana perkembangan kondisi e-book di Indonesia saat ini??
Masuknya e-book di Indonesia seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi global. Transformasi dari buku
cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan melalui media internet memudahkan
pembaca dalam mencari informasi yang tersedia. Kehadiran eBook pun mulai
digemari karena content dan tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif
sehingga oleh banyak kalangan baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik
menggunakan buku digital. Disisi lain harga yang relatif lebih murah, praktis,
dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi pertimbangan dalam memilih buku
digital sebagai bahan bacaannya.
Saat ini sumber buku elektronik yang legal di
Indonesia belumlah banyak, antara lain dirilis oleh Departemen Pendidikan
Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional) dengan dibukanya Buku
Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi
terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut.
Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui
Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan
tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh
buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan Nasional
Standardisasi Pendidikan (BNSP).
Kebijakan Depdiknas waktu itu membeli hakcipta 95
judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks
SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/ Madrasah Aliyah dan 216 judul
buku teks SMK. Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia,
IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga Bahasa
Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif dan mata pelajaran
normatif untuk jenjang SMK. Secara keseluruhan terdapat 407 judul buku.
Selain itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga
menyediakan sarana bagi penulis dan publik untuk membuka akses atas aneka buku
elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka dengan nama BUKU-e.
Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga ditujukan untuk buku
'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dan lain-lain. Termasuk
buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.
Dunia industri mulai melirik eBook, Penerbit Mizan
misalnya di tahun 2001 mempelopori keberadaan buku digital dengan memberikan
eBook berjudul "Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Ahmad Khomeini"
secara gratis di situs mereka. Untuk memperkenalkan eBook lebih memasyarakat,
beberapa pengusaha mencoba menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko
buku di Internet, meniru Amazon. Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas tersebut, dapat disimpulkan
bahwa e-book atau buku eletronik merupakan buku yang disajikan dalam bentuk
digital dengan menggunakan computer dan biasanya berbentuk file berformat pdf,
jpeg, dan html. Banyak faktor yang menyebabkan e-book mulai disukai oleh
masyarakat diantaranya lebih praktis dan cenderung lebih sederhana karena mudah
didapatkan dengan menggunakan internet saja.
Di Indonesia sendiri, perkembangan dunia e-book
sudah mulai terlihat hingga tahun 2012 ini. E-book di Indonesia yang sering
dikenal adalah BSE yang merupakan Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah
buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari
tingkatan dasar sampai lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
http://buku-digital.blogspot.com/2007/10/apa-itu-ebook.html
http://layananebook.tripod.com/tentang_ebook.htm
http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2011/01/apa-itu-ebook-dan-cara-membuat-ebook.html
http://msuharto.com/apa-itu-ebook.htm
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/9421
0 comments:
Post a Comment