BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di era globalisasi ini, khususnya dunia pendidikan
memiliki tantangan yang baru dan besar dalam pelaksanaan sistem pendidikan yang
dituntut untuk semakin maju dan berjalan modern sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat.
Dengan adanya perkembangan yang pesat tersebut,
diharapkan lembaga pendidikan mampu mengembangkan potensi dan kemampuan
pebelajar agar mampu berpikir luas, kreatif, dan cerdas dengan segala
pengetahuan yang telah didapatnya. Disamping itu, lembaga pendidikan juga harus
mampu menyediakan dan memanfaatkan sarana dan fasilitas sebagai sumber belajar
dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan potensi tersebut di tengah pesatnya
perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi.
Oleh karena situasi tersebut diatas, maka sangat
diharapkan adanya suatu metode pembelajaran yang baru yang tidak selalu tatap
muka atau yang sering dikenal dengan istilah distance education. Dalam makalah
yang berjudul “Perkembangan Individu dalam Pelaksanaan Distance Education”
diharapkan dapat memberikan perubahan pada masing-masing individu khusus
mengembangkan dirinya ketika mengikuti pendidikan jarak jauh atau distance
education.
B.
Pengertian
1.
Perkembangan Individu
Perkembangan
dapat didefinisikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Perkembangan
juga dapat diartikan sebagai pola perkembangan individu yang berawal pada
konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok
Yussen. 1992).
Menurut
E.B Harlock, perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang
terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan
menurut Kasiram (1983:23), perkembangan mengandung makna adanya pemunculan
sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, dan mengandung arti bahwa
perkembangan merupakan perubahan sifat indiviu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.
Dari
pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif yang bersifat kualitatif dan kuantitatif serta
berlangsung sepanjang hayat dalam rangka menuju kesempurnaan dari sifat-sifat
sebelumnya. Jadi, perkembangan individu merupakan perubahan-perubahan yang
dialami individu atau organism menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik itu
menyangkut fisik dan psikis.
2.
Distance Education
Distance education (pendidikan jarak jauh) adalah
sekumpulan metode pembelajaran dimana aktivitas pembelajaran dilaksanakan
secara terpisah antara pengajar dan siswa baik secara ruang dan waktu.
Sistem pendidikan jarak jauh memiliki peran sebagai alternatif
pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi
beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang
berkualitas.
Pada sistem pendidikan
ini, tenaga pengajar (pemelajar) dan peserta didik (pebelajar) tidak harus
berada dalam lingkungan geografi yang sama. Ini merupakan salah satu
karakteristik dari distance education, dimana pendidikan tersebut terjadi
karena adanya pemisahan yang bersifat jarak fisik, misalnya karena peserta
didik bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan.
Adapula pemisah yang
bersifat jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang
tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut.
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
memahami apa itu
perkembangan individu
2.
memahami
bagaimana model distance education
3.
memahami
perkembangan individu dalam pelaksanaan distance education
4.
memberikan
perubahan dalam diri individu ketika melaksanakan pendidikan jarak jauh
(distance education)
BAB II
PERMASALAHAN
Dalam
hidupnya, seorang individu sangat diharapkan dapat mengembangkan potensi dan
pengetahuan yang ada dalam diri. Salah satunya adalah bagaimana individu mampu
untuk terus belajar agar memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Di era globalisasi
yang berkembang semakin cepat ini, dirasakan sangat perlunya pendidikan tanpa
tatap muka atau sering dikenal dengan distance education.
Adapun
pelaksanaan dari distance education tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yang perlu dicari solusi dalam pelaksanaan pendidikan. Di bawah ini adalah
beberapa faktor yang mendasari perlu dilaksanakannya distance education.
•
Kondisi
geografi, pertumbuhan dan penyebaran penduduk
•
Munculnya
tantangan globalisasi dan peningkatan mutu SDM
•
Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi
A.
Kondisi Geografi, Pertumbuhan, dan Penyebaran
Penduduk
Faktor geografis dipengaruhi karena Indonesia
sebagai Negara maritim dengan 13000 lebih pulau menjadikan kendala utama dalam
penyelenggaraan dan pemerataan pendidikan untuk semua wilayah di Indonesia
dalam usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas rakyat Indonesia. Terlebih
khusus faktor transportasi dan komunikasi sangat mempengaruhi dalam efektivitas
penugasan guru serta pengiriman buku dan sarana belajar lainnya terutama untuk
wilayah bagian tengah dan timur dari wilayah Indonesia. Dimana hal ini akan
berdampak pada adanya kesenjangan dalam pelayanan pendidikan antarpulau
antarwilayah yang secara langsung dapat mengganggu dan menghambat proses
pembangunan dan perkembangan mutu sumber daya manusia.
Disisi lain, untuk era sekarang ini dirasakan
semakin cepatnya pertumbuhan penduduk juga membawa pengaruh yang besar dalam
pelaksanaan distance education. Karena bagaimanapun juga, semakin banyaknya
individu yang tumbuh, maka semakin luasnya juga kesempatan masing-masing
individu untuk memperoleh pendidikan dalam upaya mengembangkan potensi dan
kemampuan dalam dirinya.
Oleh karena itu, dengan adanya pengaruh geografis,
pertumbuhan dan penyebaran penduduk maka menjadikan pendidikan jarak jauh
(distance education) sebagai salah satu alternative pendidikan dalam rangka
pemerataan kesempatan belajar, peningkatan mutu, perkembangan individu dan
relevansi serta efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan.
B.
Munculnya Tantangan Globalisasi Dan Peningkatan Mutu
SDM
Faktor kedua yang mempengaruhi dilaksanakannya
pendidikan jarak jauh (distance education) yaitu munculnya tantangan
globalisasi dan peningkatan mutu SDM. Dalam hal globalisasi, Indonesia
merupakan salah satu Negara yang menjadi korban dari dampak globalisasi karena
berada di lintas perhubungan antara bangsa-bangsa Asia di utara, Australia di
selatan, dan Amerika serta Eropa di Barat dan juga Afrika di timur yang
menuntut adanya kesetaraan mutu sumber daya alam.
Di beberapa negara maju, pendidikan jarak jauh merupakan
alternatif pendidikan yang cukup digemari. Sistem pendidikan ini diikuti oleh
para anak-anak, siswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang
lanjut usia (pensiunan). Beberapa tahun yang lalu, hampir semua sistem
pendidikan jarak jauh dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan
materi audio dan video. Tetapi, saat ini hampir semua sistem pendidikan jarak
jauh atau distance learning khususnya di Amerika, Australia dan Eropa berbasis
pada web atau teknologi informasi dan dapat diakses melalui internet. Hasil
survei di Amerika, menyatakan bahwa computer based distance-learning sangat
efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan
30% biaya lebih murah.
Faktor inilah yang akan menjadi tantangan bagi Indonesia
sebagai dampak globalisasi dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh (distance
education) dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan mutu dan kualitas
kemampuan dan prestasi serta pengetahuan individu.
C.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi
Teknologi informasi dan
komunikasi telah berkembang dengan pesat sejak ditemukannya komputer dengan
sistem digital. Integrasi antara teknologi informasi dan komunikasi ini
merupakan pemicu lahirnya konsep globalisasi atau yang dikenal dengan jaringan
internet.
Ini menjadi tantangan
bagaimana memanfaatkan media jaringan internet sebagai media dan sumber belajar
dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh (distance education). Di era digital
ini, diharapkan tenaga pendidik (pemelajar) mampu menyediakan sarana dan sumber
belajar berbasis teknologi asynchronous dan synchronous dalam upaya
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh.
Artinya bagaimana
tenaga pendidik mampu memberikan model, metode, dan strategi belajar yang baru
yang nantinya dapat memberikan kebebasan, kemandirian, keluwesan, dan efisiensi
bagi setiap individu dalam mengembangkan potensi dan kemampuan dalam dirinya
melalu pendidikan jarak jauh (distance education) yang mereka ikuti.
BAB III
PEMBAHASAN
Melihat
permasalahan diatas tersebut, maka perlu dilaksanakannya bentuk-bentuk
pendidikan jarak jauh (distance education) dengan memanfaatkan segala sumber
dan media belajar yang bisa dilakukan oleh pebelajar kapan saja dan dimana
saja. Karena konsep dari pendidikan jarak jauh (distance education) adalah
belajar terpisah dari pemelajar dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran
sebagai sumber belajar mereka.
Pendidikan
jarak jauh dan terbuka dapat diselenggarakan dalam berbagai pola pembelajaran
yang pada dasarnya mencakup program pembelajaran melalui korespondensi, bahan
cetak, audio/video, TV, berbantuan komputer (CAI), dan pembelajaran berbasis
multimedia melalui jaringan komputer dan internet.
Berikut
ini bentuk-bentuk program pendidikan jarak jauh (distance education) dalam
halnya mengembangkan potensi individu.
v Television
Course (Pembelajaran menggunakan media televisi)
Pembelajaran televisi
tingkat kampus yang dikenal dengan telecourse, dan diproduksi oleh universitas,
stasiun penyiaraan public dan semua di atasnya, oleh perkumpulan kampus,
seperti Kirkwood, Dallas, Miami-Dade, dan perkumpulan Coastline. Pembelajaran ini
disediakan oleh kampus-kampus dan universitas dan didistribusikan melalui
rekaman video atau jaringan TV kabel.
v Teleconferencing
Pembelajaran teleconference
menyediakan dua jalur video, satu arah video diikuti oleh audio dua arah, oleh
audio, audio grafis, atau jaringan komputer. Salah satu alasan untuk
mengembangkan jenis pembelajaran ini adalah membolehkannya kelompok pembelajar
jarak jauh untuk bisa bersama di waktu yang sama dengan guru yang berada di
kelas.
v Audio dan Video
Metode
pembelajaran ini menggunakan telepon dengan mikropon dan amplifier adalah
teleconference yang sederhana, tetapi selalu mempunyai keefektifan yang tinggi
dan biaya yang efektif, khususnya dengan murid yang berpendidikan yang bekerja
di lapangan.
v Universitas Terbuka
Ketika Universitas Terbuka (BOU) di Inggris didirikan pada tahun 1969, itu bukan universitas pertama
yang didedikasikan hanya untuk pembelajaran jarak jauh. Hak untuk seperti judul
mungkin milik University of South Afrika, yang memulai sistem pendidikan jarak
jauh nasional segera setelah akhir Perang Dunia II. Bahkan Inggris mempelajari
pengalaman Afrika Selatan serta bahwa dari Australia, Uni Soviet, Jepang, dan
Amerika Serikat sebagai mereka menyiapkan rencana untuk Universitas Terbuka
mereka di akhir 1960-an. Dalam beberapa tahun sangat sedikit, Bou telah
membuktikan dirinya menjadi begitu baik dan begitu sukses sehingga mengubah
pendidikan jarak jauh, banyak yang akan mengatakan pendidikan tinggi juga, dan
menjadi model bagi lembaga serupa di
seluruh dunia.
Meskipun tidak semua universitas terbuka adalah sama, mayoritas
mematuhi sebagian besar
prinsip-prinsip umum berikut:
•
Setiap orang dapat mendaftarkan diri, terlepas dari pendidikan sebelumnya.
•
Siswa dapat memulai kursus setiap saat.
•
Studi Kursus dilakukan di rumah atau di mana saja siswa memilih.
•
Materi Kursus yang dikembangkan oleh tim ahli.
•
Bimbingan disediakan oleh spesialis lain.
•
perusahaan ini cakupannya nasional.
•
perusahaan yang mendaftar jumlah
besar dan menikmati skala ekonomi.
Karakteristik lain dari universitas terbuka adalah komitmen mereka dalam penggunaan audio, visual, dan media
komputer untuk melengkapi hasil cetak dengan cara yang sistematik. Sebagai contoh, BOU menghasilkan
program di asosiasi dengan
BBC televisi (awalnya, itu disebut University of Air). Kaset audio dan video merupakan
komponen umum dari program universitas terbuka, dan banyak dari universitas
saat ini mengeksplorasi cara menggunakan
pembelajaran berbasis computer.
v Pembelajaran
berbasis teknologi internet (online learning)
Globalisasi telah membentang
lingkup pebelajrar secara abstrak dari berbagai profil homogen sebagian besar
orang dewasa, sebagian besar bekerja, , tujuan independen, berorientasi, dan
secara intrinsik akan termotivasi, untuk satu yang bersifat dinamis, tentatif,
dan beragam. Belajar sebagai proses sosial juga memiliki dampak pada profil
pada peserta didik secara online muncul. Peserta didik semakin menemukan bahwa
"Web tidak hanya merupakan sumber informasi dan sosial, tetapi juga
merupakan media pembelajaran mana pemahaman secara sosial dibangun dan
berbagi" (Brown, 2000, hal.14)
v Web berbasis teknologi multimedia
Teknologi multimedia berbasis web memungkinkan para peserta didik
untuk melihat isi pembelajaran dalam beberapa modalitas, dengan demikian,
teknologi ini mengakomodasi gaya belajar yang berbeda (misalnya, pendengaran
penglihatan). Teknologi web berbasis multimedia memfasilitasi rancangan
kegiatan belajar otentik (seperti courseware interaktif, simulasi dan masalah
dunia nyata). Namun, pelajar online tidak perlu terampil dalam tugas-tugas
authoring multimedia pembelajaran. Sebaliknya, sebagai persyaratan minimum,
pelajar online harus menjadi terampil dalam melihat aplikasi multimedia yang
berbeda dan format file dalam web browser.
Dalam pelaksanaannya, pendidikan
jarak jauh (distance education) sebagai salah satu alternatif penyelenggaraan
pendidikan sangat berpengaruh dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi perkembangan individu. Perubahan perkembangan individu tersebut
dapat dilihat dan dirasakan dari masing-masing tingkatan, jenjang dan jenis
pendidikan yaitu:
·
Dari segi pendidikan dasar, pendidikan jarak
jauh (distance education) memberikan perkembangan pada individu dalam hal
mengingat perkembangan kematangan anak dalam periode pembentukan awal seperti
rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri
termasuk usaha sosialisasi dalam mengikuti kegiatan belajar mandiri.
·
Dari segi pendidikan menengah, pendidikan jarak
jauh (distance education) mempengaruhi tingkat perkembangan individu dalam hal
proses pendewasaan baik dalam aspek akademik dan kesiapan dalam menguasai
keterampilan hidup yang dimiliki setiap individu yang dituntut oleh dunia
kerja.
·
Dari segi pendidikan tinggi, pendidikan jarak
jauh (distance education) sangat berpengaruh pada sikap kemandirian peserta
didik (pebelajar) dalam proses pembelajaran yang mengarah pada perkembangan dan
pembentukan kepribadian dan sikap hidup yang mandiri.
·
Dari segi pendidikan luar sekolah, pelaksanaan
pendidikan jarak jauh (distance education) berpengaruh pada peningkatan
pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan keprofesian peserta didik sesuai
dengan kebutuhan termasuk di dalamnya menyiapkan peserta didik (distance
education) untuk siap memasuki dunia kerja.
·
Dari segi pendidikan kedinasan, pelaksanaan
pendidikan jarak jauh (distance education) juga memberikan pengaruh yang besar
dalam perkembangan individu dalam meningkatkan pengetahuan, mengembangkan
keterampilan dan keprofesian serta memperluas wawasan sesuai dengan tuntutan
perkembangan kebijakan dan kebutuhan pembangunan tanpa harus meninggalkan
tempat kerjanya.
·
Dari segi pendidikan keagamaan, pelaksanaan
pendidikan jarak jauh (distance education) ini berpengaruh pada perkembangan
individu untuk memperluas dan memperkuat pemahaman dan pengalaman nilai-nilai
keagamaan bagi semua warga masyarakat.
·
Dari segi pendidikan berkelanjutan, pelaksanaan
pendidikan jarak jauh (distance education) memberikan perubahan dan pengaruh
dalam menambah pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme masing-masing individu baik untuk kebutuhan pribadi, lingkungan
kerja ataupun masyarakat.
Sehingga
adanya pelaksanaan pendidikan jarak jauh (distance education) memiliki pengaruh
yang besar dalam perubahan dan perkembangan individu, khususnya dalam
mengembangkan potensi, kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan mempersiapkan
individu untuk dapat masuk dalam dunia kerja.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan individu
merupakan perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan baik itu menyangkut fisik dan psikis.
Distance education (pendidikan jarak jauh) adalah
sekumpulan metode pembelajaran dimana aktivitas pembelajaran dilaksanakan
secara terpisah antara pengajar dan siswa baik secara ruang dan waktu.
Dalam pelaksanaannya, pendidikan jarak jauh
(distance education) memiliki peranan yang penting dan berpengaruh besar
terhadap perkembangan individu dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi,
kemampuan, pengetahuan, keterampilan hingga pada bagaimana setiap individu
(peserta didik) mampu mempersiapkan kesiapan mereka untuk memasuki dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Miarso,
Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Evita,
dkk. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lembaga Akta Mengajar
Universitas Negeri Jakarta
Moore,
Michael G., & Kearsley, Greg. 1996. Distance Educational A Systems View.
Belmont, Wadsworth Publishing Company.
0 comments:
Post a Comment