A.
PENDAHULUAN
Trend terkini
dari penelitian sintesis adalah melakukan analisis terhadap sebuah analisis
yang telah ada sebelumnya,yaitu penelitian-penelitian terdahulu. Metode inilah
yang disebut meta analysis.Meta-analysis lebih tidak bersifat subjektif
dibandingkan dengan metode tinjauan lain.
Meta analisis
tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus
pada data, seperti melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran
efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta-analysis
statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran
efek, atau besarnya efek. Fokus pada ukuran efek dari penemuan empiris ini
merupakan keunggulan meta-analysis dibandingkan dengan metode tinjauan
literatur lain.
Meta-analisis
adalah tehnik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara
kuantitatif dengan cara mencari nilai efek size ( Barbora 2009; Sutrisno, Hery,
Kartono 2007). Efek size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas
eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar
deviasi kelas control.
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Beberapa para ahli juga ikut terlibat dalam
memberikan pendapatnya mengenai penelitian meta-analisis. Menurut Borg (1983)
bahwa, meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong
peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil
silang dari hasil penelitian.
Menurut Merriyana (2006: 104) secara sederhana
meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai
penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam
masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman
hasil penelitian secara kuantitatif.
Gagasan meta-analisis muncul dari Glass (1976)
disajikan pada penemuan psikolog Amerika. Meta-analisis ingin menjawab
pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok
pembanding, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah
dari tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007:
4-9).
2.
Tujuan Meta-Analisis
Tujuan
meta-analisis pada umumnya tidak berbeda dengan jenis penelitian klinis
lainnya, yaitu :
- Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
- Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
- Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Dengan
kata lain, tujuan dari penelitian meta-analisis sebagai suatu teknik
ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara
statistik berdasarkan pengumpulan data primer. Hal ini dilakukan untuk mengkaji
keajegan atau ketidakjegan hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya
replikasi atau verifikasi penelitian,yang sering kali justru memperbesar
terjadinya variasi hasil penelitian.
3.
Tahapan Pelaksanaan Meta-Analisis
Dalam penelitian meta-analisis, terdapat beberapa tahapan
yang digunakan dalam mengerjakan meta-analisis (Jammie 2004; Sutrisno, Hery,
Kartono 2007), yaitu diantaranya adalah:
1.
menetapkan domain penelitian yang akan dirangkum
2.
memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan
3.
mengumpulkan hasil penelitian atau literatur
4.
mencatat data-data (variabel-variabel) penelitian
5.
menghiting efek size per sumber atau penelitian
6.
menginterpretasi rangkuman dan membuat laporan
Lebih lanjutnya mengenai tahapan pengerjaan
penelitian meta-analisis ini, Menurut Glass (dalam Sutrisno, 2007),
meta-analisis dimulai dengan menetapkan domain penelitian yang akan ditelusuri.
Penetapan domain itu dapat dilakukan berdasarkan variabel bebas, variabel terikat, atau hubungan sebab akibat. Langkah
berikutnya adalah memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan misalnya buku
teks, laporan hasil penelitian, artikel yang ditulis untuk jurnal, makalah yang
disampaikan dalam seminar, monogram dan lain-lain. Selain menentukan jenis
publikasi yang akan dikumpulkan, perlu juga dilakukan penentuan batas waktu
atau periode publikasi itu. Pembatasan periode waktu perlu dilakukan bukan
hanya untuk kepentingan praktis tapi juga untuk kekhassannya.
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan litetatur.
Setelah banyak sumber terkumpul dan sudah diseleksi yang akan dimeta-analisis
maka dari sumber tersebut diambil intisarinya saja. Peneliti perlu mencatat
variabel bebas dan variabel terikat beserta definisi konseptual dan definisi
operasionalnya, serta sejumlah variabel metodelogi, misalnya jens penelitian,
cara pengambilan sampel, statistik yang digunakan dalam analisis, jenis
instrument dan karakteristiknya.
Kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung
effect size per sumber dan setelah itu selesai, peneliti dapat menganalisis
effect size ini menurut jenis variabel bebasnya dan variabel metodelogi yang
digunakan. Setelah semua selesai maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan
laporan.
Dalam statistik, effect size adalah ukuran kekuatan
hubungan antara dua variabel pada populasi statistik, atau sampel berbasis
perkiraan kuantitas (Wilkinson, and APA Task Force on Statistical Inferences,
1999). Sedangkan menurut Olejnik dan Algina (2003) dalam Santoso (2010) menyatakan bahwa effect size merupakan ukuran
mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan
maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel
Data-data penting yang dicatat dari hasil peneltian
yang dirangkum antara lain:
a. variable
bebas dan variable terikat beserta definisi konseptual dan definisi
operasionalnya,
b. variable
metodolgi, missal: jenis penelitian, cara pengambilan sample, statistic yang
digunakan dalam analisis, jenis instrumen dan karaktristiknya.
Hunter,
J.E., & Schmidt, F.L. (1990) mengemukakan langkah-langkah / metode analisis
korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Transformasi harga F ke dalam t, d,
dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi
Kesalahan sampel
1. Menghitung mean korelasi populasi
2. Menghitung varians rxy
3. Menghitung varians kesalahan
pengambilan sampel
4. Dampak pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan
Pengukuran
1. Menghitung mean gabungan
2. Menghitung korelasi populasi yang
dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3. Interval kepercayaan
4. Dampak variasi reliabilitas
4. Jenis-Jenis Penelitian Meta-Analisis
Penelitian
meta-analisis terbagi atas 7 jenis penelitian. Adapun ketujuh jenis penelitian
meta-analisis tersebut adalah:
a. Penelitian Eksperimental
Penelitian
eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti
sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka,
hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak
interpretasi secara jelas.
b. Penelitian Korelasional
Tipe
lain dari penelitian dilakukan untuk menentukan hubungan antara dua atau lebih
variabel dan mengeksplorasi implikasi mereka untuk sebab dan akibat; ini
disebut penelitian korelasi-nasional. Jenis penelitian ini dapat membantu kita
membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan
untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari
beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian
peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk mengumpulkan
data yang diinginkan. Pada umumnya, orang akan melakukan jenis penelitian untuk
mencari dan menggambarkan hubungan yang mungkin ada di antara phe-nomena alami,
tanpa berusaha dengan cara apapun untuk mengubah phe-nomena ini. Akan dibicara
lebih banyak tentang penelitian korelasional dalam Bab Lima Belas.
c. Penelitian Penyebab-Perbandingan
Tipe
lain dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi
dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian
kausal-komparatif. Interpretasi dari penelitian kausal-komparatif terbatas,
karena itu, karena peneliti tidak bisa mengatakan kesimpulan apakah faktor
tertentu merupakan penyebab atau akibat dari perilaku (1) diamati (2) status
orang tua ini disebabkan oleh perbedaan prestasi terbagi menjadi dua kelompok
(walaupun ini tampaknya tidak mungkin), atau (3) beberapa faktor yang tidak
dikenal sedang bekerja. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi
kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab
variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat
mirip dengan studi korelasional.
d. Penelitian Survei
Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk memperoleh
karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei pencarian
ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik
survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap kebijakan pemerintahan.
Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan
(sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes
kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui
telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan
diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan
dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari
mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
Kesulitan yang terlibat dalam penelitian survei terutama
tiga: (1) memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang jelas dan tidak
menyesatkan, (2) mendapatkan jawaban pertanyaan dari responden serius dan
jujur, dan (3) mendapatkan kecukupan dari kuesioner lengkap dalam jumlah yang
memadai dan pengembalian untuk memungkinkan pembuatan analisis yang berarti.
Keuntungan yang besar dari penelitian survei adalah bahwa ia memiliki potensi
untuk memberikan kita banyak informasi yang diperoleh dari sampel individu
cukup besar.
e. Penelitian Etnografi
Pada semua contoh yang disajikan sejauh ini, pertanyaan yang
diminta melibatkan seberapa baik, berapa banyak, atau seberapa efisien
pengetahuan, sikap, atau pendapat dan sejenisnya yang sedang dikembangkan.
Kadang-kadang, bagaimanapun, para peneliti mungkin ingin memperoleh gambaran
yang lebih lengkap dari proses pendidikan daripada memberikan jawaban untuk
pertanyaan di atas. Ketika mereka melakukan beberapa bentuk untuk pencarian
ulang disebut penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif berbeda dari
metodologi (kuantitatif) sebelumnya dalam kedua metode dan filsafat yang
mendasarinya.
Untuk mendapatkan beberapa wawasan ke dalam masalah seperti
itu, sebuah studi etnografis dapat dilakukan. Penekanan dalam jenis penelitian
adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu
dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang
kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para
siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan,
sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
f.
Penelitian
Sejarah
Anda
mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis
penelitian, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen
periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian
mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu
itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam
penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar
datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak
dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu
benar.
g. Penelitian Tindakan
Penelitian
Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar.
Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau
situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian
tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada
peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk
merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi
terlibat.
C.
KESIMPULAN
Sebagai
penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam
masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman
hasil penelitian secara kuantitatif.
Dalam
pelaksanaannya, penelitian meta-analisis memuat tahapan: menetapkan domain penelitian
yang akan dirangkum; memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan; mengumpulkan
hasil penelitian atau literature; mencatat data-data (variabel-variabel)
penelitian; menghiting efek size per sumber atau penelitian; dan menginterpretasi
rangkuman dan membuat laporan.
Penelitian
meta-analisis yang mencakup obyek penelitian dengan masalah kajian yang sejenis
terbagi atas tujuh jenis penelitian, yang terdiri atas:
1.
Penelitian
Eksperimental
2.
Penelitian
Korelasional
3.
Penelitian
Penyebab-Perbandingan
4.
Penelitian
Survei
5.
Penelitian
Etnografi
6.
Penelitian
Sejarah
7.
Penelitian
Tindakan
D.
DAFTAR
PUSTAKA
http://cobaberbagi.wordpress.com/2010/02/15/meta-analisis/
diunduh pada Sabtu, 6 April 2013 pukul 16:25
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/meta_analisis.pdf
diunduh pada Jumat, 5 April 2013 pukul 18:54
http://chatroks.blogspot.com/2012/09/meta-analisis.html
diunduh pada Senin, 08 April 2013 pukul 19:24
http://qoskawza.blogspot.com/2013/04/penelitian-meta-analysis.html
diunduh pada Senin, 08 April 2013 pukul 19:30
0 comments:
Post a Comment